Bunda,
Masih ingat ketika kau bawaku pergi
menginap di rumah paman dan bibi?
Dalam senangku membolos sebagai siswi
hanya bermain dan berlari
Aku bahagia dan tertawa setiap hari
Tapi...kulihat bunda menangis
Bunda,
Masih ingat ketika kupergi main sepeda
disekitar rumah tetangga?
Sampai senja ku tak jua muncul ditempatku semula
Aku bahagia dan tertawa karena riang main sepeda
meski entah dengan siapa
Tapi...kulihat bunda menangis
Bunda,
Masih ingat ketika ragaku terbujur kaku
didasar kolam biru?
Dalam mimpiku...dalam ketidaksadaranku
Aku bahagia dan tertawa di jembatan menuju
pulau kaki pelangi itu
Tapi...kulihat bunda menangis
Bunda,
Belum habiskah telaga air mata?
Belum cukupkah ia mengalir dari muaranya?
Dan yang mampu kuingat hanya bahagia
hanya tawa,
Di setiap waktuku disisi bunda
Tapi...kulihat bunda menangis
Hari ini...bundaku menangis lagi
Tapi aku tak sedang bahagia
apalagi tertawa
Hari ini...kalau aku yang menangis saja
Gantikan air mata bunda
Maukah bunda tertawa dan bahagia?
March 02, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)